Dampak Pencurian Data: Masalah Finansial dan Reputasi Perusahaan
Artikel

Dampak Pencurian Data: Masalah Finansial dan Reputasi Perusahaan

Pencurian data bukanlah hal sepele. Istilah yang juga dikenal dalam bahasa Inggris dengan sebutan data theft ini merupakan aktivitas memperoleh data digital secara ilegal alias tidak sah, dari suatu entitas. Kejahatan ini banyak didasari oleh motif keuntungan finansial atau untuk mengganggu aktivitas-aktivitas bisnis.

Pencurian data merupakan pelanggaran keamanan dan privasi yang serius. Konsekuensinya pun tidak main-main. Kejahatan ini bisa saja mengakibatkan masalah finansial dan mengotori reputasi sebuah perusahaan. Tidak terbatas pada serangan dari luar, tindakan pencurian data dapat dilakukan oleh administrator sistem dan bahkan karyawan jahat yang ingin mencuri data perusahaan dari server fail yang diamankan, server basis data, aplikasi cloud, atau perangkat pribadi.

Masalah Finansial

Salah satu dampak krusial yang dapat terjadi akibat pencurian data adalah masalah finansial. Tidak jarang, perusahaan yang datanya dicuri harus menanggung kerugian besar akibat tindakan yang tidak terpuji tersebut. Bukan hanya itu, masalah finansial dan kerugian dalam hal ini juga bisa mencakup denda dan penalti yang harus ditanggung perusahaan karena dianggap lalai dalam menjaga keamanan data. Belum lagi, biaya remediasi, hilangnya potensi keuntungan dan investasi, hilangnya biaya peluang, dan masih banyak konsekuensi negatif lainnya.

Jika terjadi pencurian maupun pelanggaran data, perusahaan harus melakukan cara apa pun untuk mempertahankan para konsumen. Hanya saja, tindakan-tindakan ini bisa saja menghasilkan sejumlah biaya tak terduga, yang pada akhirnya mengacaukan anggaran bisnis. Meskipun demikian, perusahaan sebaiknya tidak sembarang mengurangi asuransi keamanan siber atau bahkan tidak membelinya sama sekali.

Bahkan ketika perusahaan memiliki beberapa klaim asuransi untuk diandalkan, kejahatan siber biasanya cenderung rumit, dan perusahaan mungkin akan kesulitan dalam menutupi semua biaya. Kemudian, contoh lain yakni kasus serangan di mana penjahat meminta tebusan, perusahaan harus memutuskan apakah akan kehilangan data atau membayar jumlah yang diminta.

Reputasi Perusahaan

Pencurian data, selain bisa menyebabkan masalah finansial, bisa berdampak pula pada reputasi dan imej perusahaan. Bukan tidak mungkin, brand value perusahaanlah yang jadi taruhan. Kepercayaan pelanggan, mitra bisnis, dan para pemangku kepentingan bisa hilang. Bukan tidak mungkin, konsumen akan mempertimbangkan untuk berpindah perusahaan jika terjadi pelanggaran data yang merugikan. Bagaimanapun juga, mereka pasti ingin bertransaksi dengan perusahaan yang punya tingkat keamanan digital yang tinggi.

Dampak pencurian data pada reputasi perusahaan ini pun punya keterkaitan dengan isu-isu finansial seperti poin pertama di atas. Bagaimana tidak? Reputasi perusahaan yang hancur dan rusak, bisa memengaruhi angka penjualan atau bisnis sebuah perusahaan karena hilangnya kepercayaan konsumen. Pada saat inilah, kompetitor punya peluang untuk menikung dan mengambil keuntungan.

Bagaimana Menghindari Pencurian Data

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari pencurian data adalah: membuat kata sandi yang kuat, secara rutin memperbarui software, menyambungkan koneksi internet secara aman (secure network connection), membatasi akses data hanya untuk orang-orang berotoritas, tidak lupa melakukan back up berkala, memakai enkripsi, mengedukasi karyawan, dan memakai Multi Factor Authentication (MFA).

Jenis-Jenis Pencurian Data

Setelah mengetahui dua dari sekian dampak pencurian data yakni masalah finansial dan reputasi perusahaan, mari melihat sejenak beberapa jenis data theft yang sering terjadi. Yang paling umum adalah login credentials, di mana pelaku membidik informasi username dan kata sandi pada layanan-layanan online seperti medsos, surel, dan perbankan. Selain itu, ada Personally Identifiable Information (PII) yang berisi informasi seputar nama, alamat, tanggal lahir, dan nomor identitas diri. Lalu, Personal Health Information (PHI), yang isinya informasi terkait catatan medis dan data asuransi. Belum lagi, pencurian data komunikasi dari teks, pesan suara, dan lain-lain akibat penyadapan.

Jangan khawatir! Serahkan keamanan jaringan kepada Hypernet, Managed Service Provider terpercaya di Indonesia. Hubungi sekarang.

icon