Data Backup merupakan pilar penting dari strategi pemulihan bencana perusahaan. Namun, banyak perusahaan berasumsi bahwa sistem backup mereka berfungsi dengan benar tanpa memverifikasi keefektifannya. Kesalahan fatal ini dapat berujung pada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kehilangan data dan potensi keuntungan.
Berikut cara mengetahui dengan pasti bahwa back up data perusahaan telah berfungsi sebagaimana mestinya.
Menilai Kelengkapan dan Akurasi Backup
Langkah pertama dalam memverifikasi sistem backup data yang andal adalah memastikan sistem tersebut menangkap semua informasi yang diperlukan. Seperti yang ditekankan Brandon Khoo, Manajer Produk Senior di Amplitude, kualitas data dibangun atas akurasi, kelengkapan, dan konsistensi. Untuk backup, kelengkapan berarti setiap file atau basis data penting harus disertakan, sementara akurasi memastikan backup mencerminkan data asli tanpa kelalaian, kesalahan, atau file yang rusak.
Uji Pemulihan Backup Secara Berkala
Backup data yang tidak diuji secara berkala adalah risiko. Backup juga perlu diuji untuk memastikan data dapat dipulihkan saat bencana. Pengujian pemulihan harus mensimulasikan skenario nyata, seperti kerusakan sistem atau serangan ransomware, untuk memastikan bisnis dapat beroperasi dengan gangguan minimal. Selain itu, penting untuk memastikan data yang dipulihkan utuh, tidak rusak, dan dapat digunakan.
Terapkan Pemantauan dan Peringatan Real-Time
Untuk memastikan sistem backup berjalan lancar, gunakan alat pemantauan real-time yang memberikan pengawasan berkelanjutan dan peringatan dini terhadap masalah. Alat manajemen data real-time yang transparan dan memberikan pembaruan instan membantu mengidentifikasi apakah backup berhasil atau ada kesalahan, mencegah kehilangan data dan celah yang bisa membahayakan operasi perusahaan.
Pastikan redudansi backup dan distribusi geografis
Untuk data penting, mengandalkan satu solusi backup berisiko. Sistem backup redundan dapat memastikan data disimpan di beberapa lokasi, baik di tempat maupun di cloud, melindungi dari kegagalan hardware lokal atau pemadaman pusat data.
Sama seperti strategi data komprehensif yang melibatkan banyak sumber dan sistem, menggunakan sistem backup yang didistribusikan secara geografis menambahkan lapisan keamanan lain, memastikan kelangsungan bisnis bahkan jika terjadi bencana di satu lokasi.
Lacak Metrik Kinerja Backup
Backup data tidak berbeda dengan metrik produk atau bisnis: mereka perlu dipantau untuk kinerja dan keandalan. Untuk mengetahui apakah sistem backup Anda berkinerja baik, tetapkan metrik utama untuk dilacak, seperti rasio keberhasilan backup, sasaran waktu pemulihan (RTO), dan sasaran titik pemulihan (RPO). Metrik ini akan membantu mengevaluasi apakah solusi backup memenuhi kebutuhan perusahaan dalam hal kecepatan dan keandalan.
Selain itu, menilai biaya yang terkait dengan pemeliharaan sistem backup dan membandingkannya dengan waktu aktif sistem dapat membantu menentukan apakah strategi backup hemat biaya.
Pertahankan Standar Tata Kelola Data
Tata kelola data sangat penting untuk memastikan bahwa backup konsisten, akurat, dan selaras dengan sasaran bisnis. Kerangka tata kelola data yang kuat membantu menjaga integritas dan kepatuhan backup. Tentukan data mana yang perlu dicadangkan dan pastikan bahwa jadwal backup, protokol enkripsi, dan kontrol akses selaras dengan kebijakan keamanan dan peraturan industri perusahaan.
Sistem protokol tata kelola yang jelas memastikan bahwa backup lebih dari sekadar salinen data tetapi juga berfungsi sebagai sumber daya andal untuk memulihkan operasi tanpa risiko kehilangan data atau pelanggaran keamanan.
Hypernet Technologies dapat membantu perusahaan Anda melakukan backup data secara berkala untuk mencegah kehilangan data dan pelanggaran keamanan. Cari tahu lebih lanjut di hypernet.co.id atau Instagram @hypernet.technologies. Ada pertanyaan? Hubungi Call Center kami.