Kerugian yang tidak terduga, seperti pelanggaran data dan kerusakan reputasi, dapat sangat mengganggu bisnis retail. Seiring meningkatnya ketergantungan pada platform digital dan vendor pihak ketiga, risiko masalah ini pun meningkat. Menjadi proaktif dalam memahami dan menangani risiko ini sangat penting untuk memastikan stabilitas dan keberhasilan bisnis jangka panjang.
Kehilangan data: ancaman diam-diam namun merusak di dunia retail
Kehilangan data merupakan salah satu ancaman paling signifikan bagi bisnis ritel, dengan konsekuensi yang luas. Data saat ini menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan dan hubungan pelanggan. Maka, kehilangan informasi penting dapat menyebabkan kelumpuhan operasional.
Sebuah laporan dari CyberRisk Alliance menyoroti meningkatnya kekhawatiran seputar risiko pihak ketiga, dengan lebih dari separuh organisasi melaporkan insiden yang terkait dengan vendor pihak ketiga, termasuk pelanggaran data dan serangan siber. Serangan ini sering kali berasal dari vendor software, subkontraktor, atau penyedia layanan IT, yang menempatkan bisnis pada risiko kehilangan data sensitif, termasuk informasi pelanggan, detail kartu kredit, dan catatan transaksi.
Konsekuensi dari kehilangan data bisa sangat parah. Di luar dampak finansial langsung, bisnis berisiko tidak mematuhi peraturan perlindungan data, seperti UU PDP, GDPR atau CCPA. Seperti yang terlihat dalam banyak kasus yang mendapat perhatian publik, kegagalan mengamankan data pelanggan dapat mengakibatkan denda yang besar dan bahkan tuntutan hukum. Lebih jauh lagi, hilangnya data merusak kepercayaan pelanggan. Ketika pembeli merasa informasi pribadi mereka tidak terlindungi, mereka cenderung akan beralih ke tempat lain. Hilangnya kepercayaan konsumen ini dapat menyebabkan penurunan penjualan yang signifikan dan kerusakan merek jangka panjang.
Dampak jangka panjang kerusakan reputasi
Bisnis retail juga menghadapi ancaman kerusakan reputasi yang dapat berdampak berkepanjangan pada laba bersih mereka. Misalnya, pelanggaran data tidak hanya mengakibatkan hilangnya informasi tetapi juga sering kali menyebabkan kerusakan jangka panjang pada citra perusahaan. Menurut Forbes Insight Report, hampir setengah perusahaan mengalami kerusakan reputasi setelah pelanggaran data. Insiden pihak ketiga dapat memperburuk dampak ini. Kerusakan reputasi juga memengaruhi hubungan dengan pemasok, investor, dan regulator, yang berpotensi menghambat peluang bisnis di masa mendatang.
Cara bisnis merespons krisis juga memainkan peran penting dalam seberapa cepat bisnis tersebut dapat pulih. Insiden yang ditangani dengan buruk, seperti respons yang tertunda atau kurangnya transparansi, dapat memperburuk kerusakan dan membuat pelanggan mempertanyakan keandalan perusahaan. Oleh karena itu, komunikasi yang cepat dan efektif sangat penting untuk membangun kembali kepercayaan dan mengurangi dampaknya.
Tekanan finansial akibat pelanggaran data dan insiden keamanan
Kerugian finansial yang ditimbulkan oleh pelanggaran data dan insiden keamanan lainnya termasuk signifikan. Biaya pemulihan, termasuk biaya hukum, tindakan keamanan tambahan, dan kompensasi pelanggan, dapat sangat besar. Pada tahun 2021, IBM melaporkan bahwa biaya rata-rata pelanggaran data mencapai titik tertinggi sepanjang masa, dengan beberapa bisnis kehilangan jutaan dolar. Selain itu, banyak pengecer juga menghadapi kerugian langsung karena waktu henti atau gangguan layanan, seperti yang terlihat dalam insiden yang melibatkan vendor perangkat lunak pihak ketiga.
Tekanan finansial meluas hingga potensi hilangnya pelanggan. Ketika konsumen khawatir tentang pelanggaran keamanan, mereka cenderung tidak melakukan pembelian, yang menyebabkan penurunan pendapatan. Selain itu, bisnis mungkin perlu berinvestasi dalam peningkatan infrastruktur IT yang ekstensif untuk melindungi dari insiden di masa mendatang, yang semakin membebani anggaran.
Lindungi bisnis Anda, amankan data Anda, dan jaga reputasi Anda dengan dukungan ahli dari Hypernet Technologies. Cari tahu lebih lanjut di hypernet.co.id atau Instagram @hypernet.technologies. Ada pertanyaan? Hubungi Call Center kami.