Sejumlah Perusahaan Ini Merugi Usai Kasus Serangan Siber, Simak Langkah Mengatasinya
Artikel

Sejumlah Perusahaan Ini Merugi Usai Kasus Serangan Siber, Simak Langkah Mengatasinya

Serangan siber telah menjadi ancaman yang serius bagi banyak perusahaan di seluruh dunia, Jika terkena, dampaknya pun bisa sangat merugikan. Sebut saja ransomware dan phishing, tidak hanya mengakibatkan kehilangan data penting, tetapi juga dapat menghentikan operasional bisnis. Ketika sistem perusahaan terinfeksi, waktu pemulihan yang diperlukan bisa berbulan-bulan, yang berpotensi hilangnya sejumlah pendapatan yang signifikan.

Selain itu, biaya untuk perbaikan sistem, pemulihan data, dan peningkatan keamanan juga dapat melambung tinggi.

Selain itu, kerugian yang diakibatkan oleh serangan siber tidak hanya bersifat finansial. Kepercayaan pelanggan dapat terganggu ketika tahu bahwa data mereka terancam. Ujung-ujungnya, reputasi dan grafik penjualan pun menurun. Berbagai macam serangan siber pernah menimpa perusahaan-perusahaan di seluruh dunia, entah yang berskala kecil maupun besar, hingga membuat mereka merugi. Kira-kira perusahaan mana saja?

Perusahaan-Perusahaan yang Merugi karena Serangan Siber

Sony Pictures (2014)

Sony Pictures mengalami serangan siber yang dilakukan oleh kelompok hacker yang menamai diri mereka Guardians of Peace. Tindakan ini salah satunya mengakibatkan kebocoran data pribadi milik para karyawan beserta anggota keluarganya. Tidak hanya itu, akibat-akibat lainnya adalah kebocoran e-mail antarkaryawan, daftar gaji para bos, bank naskah, hingga salinan film yang belum dirilis.

Bicara soal dampak finansial akibat serangan tersebut, Sony Pictures menderita kerugian kurang lebih 100 juta dolar. Jumlah itu merupakan gabungan biaya perbaikan sekaligus hilangnya pendapatan.

JBS S.A. (2021)

Perusahaan pengolahan daging yang berbasis di Brasil dan sejumlah negara lainnya, mengalami serangan ransomware, dengan dampak terganggunya proses operasional perusahaan di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia. Kegiatan di tempat penyembelihan mereka pun harus terhenti. Gara-gara serangan ini, JBS S.A. harus merugi 11 juta dolar.

Equifax (2017)

Perusahaan selanjutnya yang mengalami kerugian karena serangan siber adalah Equifax. Tidak main-main, sebanyak 147 juta orang harus ketar-ketir karena informasi pribadi mereka berada di tangan peretas. Data yang dicuri antara lain nama lengkap, tanggal lahir, nomor ID penduduk, serta informasi kredit dan keuangan. Akibatnya, Equifax pun harus menanggung kerugian fantastis sebesar 4 miliar dolar.

Colonial Pipeline (2021)

Perusahaan oil pipeline yang berbasis di Amerika ini mengalami serangan siber berupa ransomware. Kegiatan operasional pun terganggu dan perusahaan terpaksa memutar otak untuk menyiapkan uang tebusan sebesar 4,4 juta dolar (75 bitcoin). Tebusan itu bahkan harus diberikan dalam kurun waktu beberapa jam saja.

Meski begitu, tebusan tersebut setengahnya kembali ke tangan perusahaan (2,3 juta dolar). Sejatinya, U.S. Department of Justice telah berhasil merebut 63,7 bitcoin dari tangan peretas. Hanya saja, nilai trading bitcoin-nya telah menurun sejak periode pemberian tebusan.

Target (2013)

Perusahaan ini dilaporkan mengalami kebocoran data berupa 40 juta kartu kredit dan 70 juta informasi pribadi pelanggan. Kerugiannya pun diperkirakan mencapai ratusan juta dolar.

Cara Mengatasi Serangan Siber bagi Perusahaan

Selain lima contoh di atas, masih banyak perusahaan, dari skala kecil, menengah, hingga besar, yang mengalami kasus serangan siber. Agar tidak menjadi korban dan merugi, berikut hal-hal yang dapat dilakukan:

  • Sediakan pelatihan rutin untuk karyawan tentang keamanan siber.
  • Tingkatkan kesadaran tentang ancaman serangan siber yang bisa merugikan perusahaan. Lakukan pula simulasi untuk melatih tim agar bisa menanggapi insiden siber secara efektif.
  • Komunikasikan pula kepada semua karyawan tentang kebijakan siber yang berlaku di perusahaan.
  • Tetapkan aturan tentang penggunaan perangkat pribadi dan akses ke data sensitif.
  • Pastikan semua perangkat lunak dan sistem operasi diperbarui secara berkala dan gunakan yang paling mutakhir.
  • Lakukan cadangan data secara berkala dan simpan di lokasi terpisah.
  • Gunakan alat pemantauan untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan dalam jaringan.

Hubungi Hypernet sekarang untuk solusi peningkatan keamanan sistem dan jaringan Anda dari serangan siber yang bisa merugikan.

icon