Sebuah sistem yang diretas pastinya adalah sistem yang keamanannya lemah. Faktanya, ada banyak celah kerentanan yang bisa dijadikan “jalan masuk” para peretas ke sistem keamanan IT yang lemah. Lewat mana saja?
Jaringan Wireless yang terbuka
Wireless router tanpa password yang aman rentan sekali disusupi peretas. Mereka dapat dengan mudah mencegat data yang dikirimkan melalui jaringan yang tidak aman sehingga membahayakan informasi sensitif. Untuk memitigasi risiko ini, pastikan semua jaringan wireless dilindungi dengan password yang unik.
Sistem email tidak aman
Sistem email yang ketinggalan zaman atau tidak memiliki enkripsi membuat komunikasi perusahaan rentan terhadap intersepsi. Gantilah sistem email Anda dengan platform email yang modern dan aman untuk melindungi data sensitif di dalamnya dari ancaman cyber.
Perangkat seluler tidak aman
Semakin banyak perusahaan yang menerapkan kebijakan Bring Your Own Device (BYOD). Meski kebijakan ini selaras dengan perkembangan dunia digital yang semakin fleksibel, tentu kebijakan ini bukan tanpa cela. Salah satu kelemahannya adalah sulit bagi perusahaan untuk mengontrol siapa yang mengakses perangkat dan data-data apa saja yang keluar masuk dari perangkat tersebut.
Kegagalan menerapkan langkah-langkah keamanan pada perangkat seluler menimbulkan risiko signifikan terhadap jaringan Anda. Perangkat yang hilang atau terinfeksi dapat memberikan akses tidak sah ke informasi sensitif, sehingga menyebabkan data breaches yang parah. Menerapkan password dan solusi manajemen perangkat seluler merupakan langkah penting untuk meningkatkan keamanan.
Anti-malware software yang tidak diperbarui
Pemeliharaan rutin dan pembaruan penting agar anti-malware software tetap efektif menjalankan tugasnya. Peretas akan mudah masuk ke sistem jaringan Anda dengan mengeksploitasi software keamanan yang usang. Karena itulah, pastikan solusi anti-malware Anda dikonfigurasi dan dipelihara dengan benar.
Firewall yang lemah atau tidak dipasang sama sekali
Hanya mengandalkan modem dasar atau firewall router tidak memberikan perlindungan memadai untuk jaringan perusahaan. Terapkan firewall yang kuat di titik masuk dan keluar jaringan untuk mencegah akses tidak sah dan data breaches.
Kesalahan manusia
Karyawan yang teledor atau kurang wawasan dapat dengan tidak sengaja terkena skema social engineering atau phishing, dan tanpa dia ketahui membocorkan data sensitif ke publik.
Program pelatihan dan kesadaran karyawan sangat penting untuk memitigasi risiko kesalahan manusia yang menyebabkan pelanggaran data. Mendidik staf tentang praktik terbaik keamanan cyber membantu menciptakan budaya keamanan dalam organisasi Anda.
Ancaman orang dalam
Senada dengan itu, karyawan dengan niat jahat dan akses ke sistem penting dapat membocorkan informasi sensitif. Dari informasi yang bocor itulah, penjahat cyber mendapatkan akses tidak sah ke sistem atau jaringan IT perusahaan.
Untuk mengawasi kebocoran data akibat ulah jahat karyawan atau mantan karyawan, perusahaan harus memastikan hak istimewa dan manajemen akses identitas diterapkan. Setiap karyawan yang diberhentikan pun hak aksesnya harus dicabut.
Enkripsi data buruk
Kegagalan mengenkripsi data membuat suatu jaringan rentan terhadap intersepsi dan manipulasi oleh pelaku jahat. Menerapkan langkah-langkah enkripsi yang kuat membantu melindungi data sensitif baik saat disimpan maupun saat sedang ditransfer.
Zero-day vulnerabilities
Zero-day vulnerabilities merupakan kerentanan pada sistem atau perangkat yang telah terungkap namun belum di-patch. Kerentanan ini dapat dieksploitasi oleh peretas sebelum perusahaan dapat memperbaikinya. Menerapkan intelijen ancaman dan respons proaktif penting untuk memitigasi risiko yang ditimbulkan oleh serangan Zero-day.
Untuk memperkuat postur keamanan perusahaan Anda, Anda dapat bekerja sama dengan Mitra IT berpengalaman seperti Hypernet. Segera rencanakan perlindungan bisnis Anda, hubungi kami di nomor tertera.